Sabtu, 28 Mei 2011

KEBUTUHAN MANUSIA DAN MANAJEMEN BISNIS

Kategori : Sumber Daya Manusia





Kebutuhan ini dimulai dari dasar segitiga dengan kebutuhan psikologi dasar manusia untuk bertahan hidup seperti, makanan, air, dan tidur yang kemudian meningkat ke puncak segitiga yang mewakili pencapaian kepuasan dalam hidup yang mengacu pada aktualisasi diri.


Diantara kebutuhan psikologis dan hasrat aktualisasi diri, ada 3 kebutuhan lainnya yang diperlukan, seperti, keamanan, kepemilikan, dan penghargaan.


Usaha kecil, korporasi besar, dan setiap manajer harus mengetahui teori Maslow ini dan membuat keputusan yang memenuhi beberapa aspek kebutuhan ini jika mereka ingin mengembangkan karyawan yang setia, kompeten, dan puas.


Ada banyak penerapan praktis dari hirarki kebutuhan Maslow ini yang dilakukan dalam praktek bisnis. Dengan menganggap bahwa kebutuhan dasar hidup dipenuhi di tempat kerja, berikut ada beberapa saran. Banyak dari saran ini sudah digunakan dalam kehidupan bisnis dan hasilnya adalah meningkatnya kepuasan dan produktivitas karyawan. Menariknya, penerapan prinsip ini bisa diterapkan di perusahaan multi nasional atau operasional bisnis sederhana dengan sedikit karyawan.


Kebutuhan keamanan meliputi perasaan aman di dalam lingkungan tertentu. Bisnis harus memastikan adanya rencana dan kebijakan yang mempengaruhi berbagai keadaan yang mungkin terjadi, seperti kebakaran, banjir, angin topan, atau bahkan kecelakaan yang mungkin terjadi di tempat kerja. Karyawan harus diberikan pengarahan singkat apa yang harus dilakukan dalam kondisi darurat dan manajemen harus menunjukkan perhatiannya. Apakah pemadam kebakaran, alat pertolongan pertama dan nomor telepon darurat tersedia? Perhatian lainnya seperti memastikan apakah penerangan di area parkir sudah memadai sehingga karyawan yang datang lebih awal atau pulang lembur akan merasa aman .


Kebutuhan kepemilikan memberikan rasa kekeluargaan dan membuat karyawan merasa sebagai bagian dari tim. Topi, kaos atau aksesoris biasa digunakan untuk menunjukkan kekompakan group serta identitas personal. Hal sederhana seperti mengingat hari ulang tahun dengan memberikan ucapan selamat atau kartu ucapan menanamkan rasa keberadaan dan menciptakan lingkungan dimana produktivitas individu meningkat karena mereka merasa dihargai.


Kebutuhan penghargaan memberikan rasa pencapaian dan kepuasan pada karyawan. Karyawan teladan, sertifikat penghargaan, ucapan terima kasih di depan umum atas pekerjaan yang terselesaikan dengan baik, merupakan hal positif di lingkungan kerja.


Ini hanyalah contoh dari banyak cara dimana para manajer bisa menggunakan psikologi perilaku manusia untuk memberikan rasa keberadaan bagi siapa saja yang terlibat di tempat kerja. Setiap manajer atau pemimpin harus familiar dengan hirarki kebutuhan Maslow dan menerapkan elemen-elemen tersebut di tempat kerja .




Sumber: http://www.leadershiparticl

APA SAJA ALASAN KEGAGALAN SUMBER DAYA MANUSIA?

Kategori : Sumber Daya Manusia


"Saya tidak bisa memberikan formula yang pasti untuk kesuksesan, tapi saya bisa memberikan formula untuk kegagalan: cobalah menyenangkan setiap orang setiap saat." 
- Herbert Bayard Swope, Jurnalis, 1882 – 1958


Memperbaiki Kegagalan dalam sumberdaya manusia
Kegagalan: tindakan atau kejadian yang tidak seseuai dengan kinerja atas sesuatu yang seharusnya atau diharapkan; ketidakcukupan.
Bisakah Anda memikirkan profesi, olahraga, atau aktivitas dimana Anda masih bisa melakukan pekerjaan sekalipun Anda memiliki nilai kegagalan 80%? Satu-satunya yang saya pikirkan adalah Sumberdaya Manusia.
Statistik yang menunjukkan kinerja HR yang buruk secara keseluruhan.
- 82% eksekutif di Amerika Utara baru-baru ini mencari pekerjaan baru.
- Kurang dari 10% populasi yang bekerja memiliki gairah terhadap kehidupan kerja mereka.
Hasil yang menyedihkan tersebut di bawah tanggung jawab Departemen Sumberdaya Manusia.
Sebelum profesional HR mulai mempertahankan kinerja mereka dan memelihara kegagalan personel, bukanlah kesalahan mereka, katakanlah saya tidak sendirian dalam melakukan observasi.
Baru-baru ini saya menghadiri sesi yang dilakukan oleh Tom Winninger, disebut sebagai pemikir terkemuka di Amerika oleh majalah Inc. Dia percaya profesional HR menjadi tidak lebih dari sekedar karyawan grosir yang menentukan siapa yang masuk dan siapa yang tidak. Dibalik fungsi tersebut, mereka seolah tidak memiliki tujuan.
Ketika saya menghadiri konferensi konsultasi dan pelatihan, kebanyakan profesional independen mengatakan mereka menghindari departemen HR.
Kami perlu mengajukan pertanyaan: 
Mengapa?
- Mengapa sumber daya manusia tidak efektif?
- Mengapa profesional ingin menghindarinya?
- Mengapa 80% individu tidak menyukai pekerjaan mereka?
- Mengapa tidak ada tindakan untuk mengatasinya?


Apa saja alasan kegagalan sumberdaya manusia? Dan apa saja kemungkinan opsinya?


1. HR telah kehilangan tujuannya.
Apa tujuan HR? Akhir-akhir ini nampaknya, mereka bermain tidak untuk kalah alih-alih bermain untuk menang. Fungsi HR telah menjadi salah satu administrasi, bukan kepemimpinan. aturan, regulasi, dan keluhan lebih penting dari sekedar pemenuhan, hasrat, produktivitas – dan ROI.
Pada konferensi HR baru-baru ini, lebih dari 80% sesi mengenai hukum dan administrasi HR. Hanya ada sedikit pelatihan yang terkait dengan pengembangan atau mengarahkan tim atau budaya.


2. Para profesional HR perlu mendapatkan kembali hasrat dan kredibilitasnya.
Bagaimana mungkin individu atau departemen HR dengan hasrat yang kecil membantu pihak lain menemukan tujuannya? Ini sederhana. Mereka tidak bisa. Kecuali profesional HR menetapkan kembali diri mereka sebagai pemimpin dengan kredibilitas dalam organisasi, mereka tidak bisa efektif dengan yang lainnya.


3. HR memiliki terlalu banyak Profesional HR yang tidak berpengalaman.
Pada sebuah perkumpulan HR, lebih dari sepertiga anggota HR memiliki pengalaman kurang dari tiga tahun. Ketika saya masih muda – saya tidak percaya jika seseorang lebih dari 40 tahun lebih cerdas atau bijak dibandingkan saya saat berusia 28 tahun. Sekarang, saya melihat sebagai perilaku yang arogan dan tidak dewasa. Tapi individu dengan pengalaman atau tidak berpengalaman di HR berupaya untuk memimpin yang lain ketika, dalam kenyataannya, mereka sendiri tidak memikiki tujuan yang jelas dan hanya sekedar memikirkan pekerjaan mereka.


4. HR harus berhenti bermain-main dengan permainan politik.
Seperti yang saya katakan di atas, HR memiliki sikap untuk tidak kalah dalam pertandingan. Tim dan organisasi bermain untuk menang. Banyak kerusakan yang sudah diakibatkan oleh perbaikan politik -- beberapa profesional HR hidup dalam ketakutan: Bagaimana jika saya menyinggung seseorang? Anda tidak pernah bisa menyenangkan setiap orang, jadi mengapa mencoba melakukannya? Ini adalah pekerjaan HR untuk memimpin. Ya, memang ada pertentangan. Lakukan saja!


5. Profesional HR harus menghentikan arogansi dan ketidaksediaan untuk berubah.
Aneh bukan, bahwa kelompok bertanggung jawab untuk membantu orang lain untuk meningkatkan dirinya dikenal sebagai dogma terkait dengan agenda dan metodenya sendiri serta ragu untuk berubah.
Salah satu individu yang paling kasar yang pernah saya temui adalah manager HR sebuah perusahaan dengan 600 staf. Dia mengatakan pada saya bahwa menjadi HR adalah anugerah Tuhan dan tidak seorangpun yang tahu apa-apa mengenai HR. Saya meninggalkan pertemuan dengan bertanya-tanya berapa korban yang ditinggalkan saat bekerja. Baru-baru ini saya tahu dia dipecat. Pemahaman saya ialah dia meninggalkan warisan ketidak percayaan, moral rendah, dan kecurigaan diberbagai level.
Saya juga menjadi bagian dari proyek dimana manajer HR memperlakukan kemandirian profesional seperti komoditi dan tidak hormat. Jenis pendekatan tersebut didasarkan pada ketidakamanan dan ketidaktahuan. Kecuali ada semangat untuk menolong dan kerjasama, ketahanan untuk suskes akan sulit dicapai di departemen HR.


6. Inilah saatnya HR untuk mengambil resiko.
Salah satu alasan profesional HR biasanya tidak menghargai profesionl eksternal adalah mereka tidak bisa atau tidak akan membuat keputusan. Mereka lebih memilih menutupi aset rutinitas. Mereka mengambil rute yang aman dan jarang berhubungan dengan proses baru. Kecuali mereka tahu teman-temannya yang sudah sukses mengimplementasikan strategi selama 25 tahun terakhir, mereka tidak akan mengambil resiko.
Profesional HR juga terjebak pada proses kebiasaan dan hubungan eksternal. Seorang manager HR secara terbuka menyetujui apa yang sudah kami ajukan pada perusahaannya adalah lebih unggul dibandingkan metode perusahaannya, tapi karena mereka sudah bekerjasama dengan perusahaan tersebut selama 10 tahun terakhir, mereka tidak ingin berubah dan menyinggung mereka.
Ya, loyalitas itu penting, ketika loyalitas itu membuat organisasi menjadi yang terbaik sebagaimana mestinya, loyalti berada di tempat yang salah.
Apakah Anda bertanya-tanya mengapa hanya ada sedikit departemen HR yang sukses? Karena mereka hanya melakukan apa yang dilakukan profesional HR lainnya dan mendapatkan hasil yang biasa-biasa saja.


7. HR harus bertanggung jawab dan memiliki akuntabilitas untuk hasil, moral dan ROI yang spesifik dan terukur – bukan sekedar "aktifitas".
Bayangkan departemen sales atau marketing tanpa target anggaran, ekspektasi atau pengukuran. Tapi tidak terbantahkan, HR, salah satu yang penting –meski bukan yang terpenting –fungsi penting dalam organisasi ditinggalkan sedikit atau tidak ada akuntabilitas. Beberapa mungkin menyanggah jika ada benchmark, tapi, jika mereka tidak bisa dikerjakan, mengapa kita masih memiliki skor kepuasan kerja, moral, dan produktivitas yang rendah?
Meski HR memegang salah satu kunci untuk membuat perbedaan banyak individu, banyak orang HR yang apatis.
Jangan salah tanggap. Saya tidak membenci HR. Saya tidak menyukai sikap tidak acuhnya dan kurangnya tanggung jawab, kepemimpinan, dan visi dari disiplin ini dibandingkan dengan apa yang seharusnya.
Ada sedikit kekhawatiran dalam memelihara status quo ini jika tidak berjalan. Pada akhirnya, HR harus terkait dengan orang – bukan sistem atau birokrasi. Inilah mengapa CRG ditujukan untuk memperkaya kehidupan orang melalui sumber-sumber yang kita sediakan bagi profesional dan individual.


"Jika Anda pernah membuat kesalahan, bahkan yang serius sekalipun, selalu ada kesempatan untuk Anda. Yang kita namakan kegagalan adalah bukannya jatuh ke bawah tapi tetap di bawah." 
- Mary Pickford, Actress, 1893 - 1979


Oleh:
Ken Keis, MBA, CPC, adalah seorang penulis, pembicara, dan konsultan internasional. President dan CEO CRG Consulting Resource Group International, Inc., Banyak profesional yang merekomendasikan CRG sebagai pusat sumber global nomor satu untuk pengembangan personal dan profesional.

STRATEGI HARGA DALAM MARKETING

Kategori : Pemasaran


Harga selalu dianggap sebagai hal penting dalam strategi marketing, seperti fokus pada promosi atau iklan. Namun, strategi harga, bisa memberikan dampak yang besar pada sales dan (yang lebih penting) profit.
Harga adalah apa yang dibayar oleh kustomer dan/atau apa yang dibayar oleh konsumen akhir atas produk atau jasa. Dalam hal produk tidak langsung terjual ke end user, harga selalu dianggap sebagai "grosir" dan "retail". Jika alur distribusi tersebut panjang (seperti ada manufaktur, broker/distributor, retailer, dan end user), mark-up ganda bisa terjadi antara harga grosir dan ritel.
Strategi harga yang optimal akah tergantung lebih dari sekedar biaya Anda. Faktor-faktor dalam bisnis Anda seperti kompetitor, supplier, dan ketersediaan barang pengganti, serta kustomer juga turut andil. Positioning (bagaimana Anda ingin diterima oleh target audien) juga merupakan pertimbangan.


Strategi Harga
Ada berbagai ragam strategi harga. Masing-masing strategi digunakan di situasi yang berbeda. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika memilih strategi terbaik adalah biaya Anda; sales jangka pendek dan panjang serta target profit; aktfitas kompetitorl dan nilai life time kustomer. 
Beberapa strategi harga adalah:


a. Cost plus mark-up. Disinis, Anda menentukan profit yang ingin Anda dapatkan sebelum menentapkan harga. Pahami biaya Anda dan nilai jual Anda adalah biaya ditambah dengan angka profit yang sudah ditetapkan.  Pendekatan ini membantu Anda untuk fokus pada profit, tapi juga bisa menyebabkan harga diluar harapan kustomer dan harga kompetitor.


b. Competitive pricing. Dalam competitive pricing, Anda melihat harga yang dikenakan kompetitor dan menggunakannya sebagai benchmark untuk menetapkan harga produk Anda. Strategi positioning Anda dan kompetitor akan menentukan apakah harga Anda setara, sedikit dibawahnya, atau sedikit diatas pesaing.


c. Price skimming. Teknik ini digunakan jika Anda menawarkan produk yang unik dengan sedikit atau tanpa pengganti.  Harga yang ditentukan tinggi, sehingga memberikan margin yang tinggi bagi penjual. Pembelinya adalah mereka yang mau membayar karena prestise atau keunikan produk tersebut. Dalam hal produk kebutuhan pokok, kustomer tidak memiliki pilihan lain. Seringkali, price skimming adalah strategi jangka pendek saat kompetitor membawa produknya, harganya diturunkan. Dalam kasus kebutuhan sehari, apakah kebutuhan tersebut berlebih (garam saat badai es, misalnya) atau kekurangan bersifat sementara. Sebelum mempertimbangkan teknik ini, sadari jika kustomer merasa Anda memanfaatkan mereka, Anda membangun "niat buruk" bagi usaha Anda.


d. Penetration pricing. Ini lawan dari price skimming. Harga ditentukan dibawah biaya dengan tujuan mendapatkan market share yang besar. Karena penetrasion price tidak mencakup biaya, ini juga strategi sementara. Karena strategi ini menguntungkan, kustomer harus bersedia membayar harga normal, harga yang lebih tinggi.


e. Loss leader. Disini, harga satu atau lebih produk dibawah biaya untuk menarik kustomer. Anda berharap kustomer akan membeli produk lain yang menguntungkan dari Anda. Strategi ini biasanya diterapkan sabagai bagian dari promosi jangka pendek.


f. Close out. Ini adalah langkah cerdik untuk menghabiskan produk yang bergerak lambat atau kelebihan produk di inventori. Anda menjual inventori dengan diskon besar untuk menghindari penyimpanan atau kelangkaan produk. Barang-barang akhir musim, makanan yang hampir kadaluwarsa, dan software versi lama atau buku cetakan adalah contoh barang-barang close out.


g. Multiple unit pricing. Disebut juga dengan diskon kuantitas. Kustomer mendapatkan potongan harga atas pembelian dalam jumlah besar.
h. Membership atau  trade discounting. Disini, beberapa pelanggan (yang Anda kenal sebagai pelanggan setia) diberikan status elit, memberikan mereka hak istimewa untuk mendapatkan diskon pembelian mereka.  Status ini bisa berdasarkan kedudukan, kenggotaan dalam organisasi, atau kriteria lainnya.


i. Variable pricing. Strategi ini, kustomer yang berbeda membayar harga yang berbeda. Seringkali strategi ini digunakan untuk pekerjaan proyek. Masing-masing proyek memiliki karakter yang unik, begitu juga harga pekerjaannya. Dalam kasus lain, harga dinego dengan masing-masing kustomer (contohnya mobil).


j. Versioning. Menawarkan produk yang sama dengan tingkat fungsi yang berbeda. Masing-masing level diberi harga yang berbeda dan didalamnya termasuk serangkaian atribut yang berbeda. Perusahaan software dan Web hosting seing menggunakan strategi ini. Versi trial atau basic biasanya ditawarkan dengan harga yang sangat murah bahkan gratis. Versi upgrade tersedia dengan harga yang lebih tinggi.


k. Bundling. Disini, beberapa item dijual bersamaan dengan harga dibawah jika dibeli secara terpisah. Dengan bundling item populer dengan produk yang kurang dikenal, Anda bisa meningkatkan penjualan. Sebagai tambahan, dalam hal penyimpanan barang, Anda bisa menghindari closeout.


Dampak Internet dalam strategi harga
Terlepas dari menentukan strategi harga, web juga memberikan pengaruh besar dalam pemilihan strategi harga yang tepat, dengan memungkinkan kustomer mendapatkan informasi yang memadai dan lebih vokal.
Ada berbagai forum dan diskusi dimana para member bergai pengalaman dengan provider. Misalnya, kustomer Anda di Paris bisa melakukan komplain atau memuji kustomer potensial Anda di St. Louis. Artinya, kustomer tidak hanya membuat keputusan yang lebih baik sebelum membeli, tapi juga informasi yang tersebar (baik pujian dan komplain) setelah pembelian. Untuk alasan-alasan tersebut, Web menjadi lebih penting dimana Anda tetap dengan harga yang kompetitif dibandingkan kompetitor dan menjaga praktek harga yang fair.



Oleh: Bobette Kyle


Sumber: http://www.WebSiteMarketingPlan.com





BAGAMANA MEMPERKUAT FAKTOR KEPERCAYAAN DALAM BISNIS?

Kategori : Sumber Daya Manusia



Faktor kepercayaan menjadi sangat penting dalam iklim bisnis saat ini. Yang memperburuk keadaan, korporat besar dan usaha kecil melanjutkan teknik lama, mencoba memenangkan klien baru. Namun, mereka harus mencoba untuk menghadapi masalah dengan menggunakan hati dengan memelihara teknik membangun kepercayan yang paling efektif terdengar konsumen dan prospek baru.


Klien dan prospek mencari kepercayaan dalam hubungan bisnis mereka, tapi membangun kepercyaan dan kredibilitas tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Untuk memperkuat kepercayaan, dibutuhkan resiko untuk terbuka dengan klien dan prospek. Ini memungkinkan mereka untuk menerima Anda sebagai seseorang yang utuh – seseorang dengan kelebihan dan kekurangan yang ada saat mengembangkan hubungan. Ketika kepercayan berimbal-balik, Anda akan menemukan bahwa keyakinan Anda dengan pihak lain dihargai dengan dukungan dan dorongan mereka atas apa yang Anda lakukan untuk kelangsungan bisnis.


Apakah Kepercayaan?


Kepercayaan bisa didefinisikan sebagai keyakinan yang kuat atas kejujuran pihak lain dan tidak adanya kecurigaan atas motif atau praktek yang dilakukan. Konsep kepercayaan dalam bisnis adalah sederhana: Membangun keyakinan individu dalam diri Anda dan menghilangkan ketakutan saat menjalankan prinsip.


Menghilangkan Ketakutan


Menghilangkan ketakutan, yang membatasi kemampuan Anda untuk berhubungan dengan pihak lain. Hilangkan konstrain perilaku yang bisa membatasi perkembangan emosi dan profesional Anda. Takut penolakan, takut kegagalan, takut berhasil, takut dilukai, takut akan hal yang tidak jelas – adalah hambatan dalam mengembangkan dan menumbuhkan hubungan kepercayaan dengan klien. Hilangkan ketakutan Anda akan takut kehilangan prospek atau tidak memiliki jawaban yang benar. Buang semua ketakutan Anda saat menghadapi klien atau prospek.


Langkah penting lainnya dalam memperkuat kepercayaan adalah mengetahui siapa Anda dan nilai potensi klien Anda. Hubungan yang terjalin karena ini bisa saja memberikan dampak penjualan yang luar biasa. Orang tidak membeli dari sembarang orang. Mereka membeli dari orang yang mereka percayai. Penilaian dan kredibilitas yang Anda tetapkan dengan faktor kepercayaan akan terus digunakan dalam membangun keyakinan klien terhadap kemampuan Anda dalam memenuhi kebutuhan bisnisnya.


Kepercayaan memiliki komponen aktif dan pasif dalam hubungan bisnis. Kepercayaan akfif adalah keyakinan dalam kepemimpinan, ketelitian, dan kehandalan pihak lain, berdasarkan jejak rekam kinerja.


Kepercayaan pasif adalah tidak adanya kekhawatiran dan kecurigaan. Ketiadaan ini terkadang tidak disadari dan sering dianggap sebagai jaminan hubungan yang paling produktif.


Membangun Kepercayaan Dengan Kepedulian 


Jadi, bagaimana Anda membangun kepercayaan dengan klien ? Pertama, Anda harus peduli dengan mereka. Tentu saja, klien Anda akan peduli dengan pengetahuan, keahlian dan pencapaian. Namun, mereka lebih peduli dengan tingkat perhatian Anda pada mereka. Keberhasilan membangun kepercayaan dibangu dari empat tindakan :keterlibatanmendengarkanpenyusunan, dan komitmen. Faktor kepercayaan bisa jadi disadari saat kita memahami komponen-komponen kepercayaan ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.


Keterlibatan klien dan prospek terjadi saat Anda peduli dan tertarik dengan bisnis dan masalahnya. Memelihara kontak mata dan postur tubuh yang baik. Kontak mata yang baik berarti keterbukaan dan kejujuran. Dan bahasa tubuh Anda dan komunikasi non-verbal lainnya menunjukan sikap Anda pada mereka.


Mendengarkan dengan pengertian dan empati memungkinkan jika Anda memikirkan klien pertama kali. Biarkan klien bercerita. Letakkan diri Anda pada posisi mereka ketika mendengarkan bisnis, tujuan, visi, dan keinginannya. Tunjukkan persetujuan atau pemahaman dengan menganggukkan kepala dan tersenyum saat percakapan. Pisahkan proses mengumpulkan informasi dari proses penilaian. Tunda penilaian Anda dan fokus pada klien. Menyusun apa yang dikatakan oleh klien atau prospek adalah langkah ketiga dalam membangun kepercayaan. Pastikan Anda sudah membentuk pemahaman yang akurat atas masalah dan perhatiannya. Konfirmasikan apa yang Anda pikir Anda dengar dengan mengjukan pertanyaan buka-tutup seperti "Apa yang Anda maksudkan?" atau "Bantu saya untuk memahami masalah produksi yang penting yang Anda alami." Setelah Anda mengklarifikasi masalah, mulai susun menurut tingkat kepentingan. Dengan mengidentifikasi area dimana Anda bisa membantu klien, Anda menawarkan kejernihan pikirannya dan membangun kepercayaannya.


Komitmen adalah tindakan terakhir dalam mengembangkan faktor kepercayaan. Komunikasikan rencana tindakan dengan antusias untuk memecahkan masalah klien. Bantu klien melihat apa pencapaian hasil akhir. Dengan anggapan, apa yang sudah Anda katakan pada poin ini sangat penting, tapi apa yang Anda lakukan sekarang-bagaimana Anda berkomitmen- jauh lebih penting. Ingat ungkapan "Tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata." Tunjukkan Anda ingin bisnis klien berlangsung lama. Selesaikan tugas dan proyek berdasarkan anggaran dan tepat waktu. Kemudian tindak-lanjuti klien secara periodik untuk melihat bagaimana partnership Anda.


Dalam analisa akhir, kepercayaan bermula dari ditepatinya kata-kata kita. Jika kita mengatakan akan membantu klien, maka kita harus menghormati komitmen dengan membantunya. Hasil kepercayaan dari meletakkan minat klien terlebih dahulu, menjadi tergantung, terbuka dan memberikan informasi yang relevan. Tidak mungkin untuk melebih-lebihkan kekuatan faktor kepercyaan dalam kehidupan profesional kita. Sebenarnya, kepercayaan adalah dasar dari hubungan bisnis jangka panjang dan langgeng.




Oleh: Robert Moment


Sumber: www.howtostartyoursmallbusiness.com 

WAKTU ADALAH UANG DAN UANG ADALAH HUKUM KETERTARIKAN

Kategori : Sumber Daya Manusia



Semakin banyak kendali yang Anda berikan pada waktu Anda, semakin sukses Anda nantinya, Anda harus benar-benar memikirkan hal ini, karena kebanyakan dari kita hanya menggunakan waktu bahkan tanpa tahu mengetahuinya. Kita tidak melakukan apa pun dan berpikir kita bosan. Ini adalah hal yang salah, karena ketika Anda jenuh, Anda hanya melihat dunia dari jauh.
Saat Anda memikirkan berulang-ulang kali, Anda sudah siap mengambil tindakan. Ketika Anda mengambil tindakan, Anda tidak lagi jenuh dan membuang waktu Anda.


Yang harus Anda lakukan adalah memikirkan hal-hal yang Anda inginkan. Mengambil tindakan. Anda akan merasa senang; tidak jenuh, karena Anda melakukan sesuatu.
Hal paling positif yang mungkin akan terjadi pada Anda adalah Anda akan mendapatkan reward atas apapun yang sudah Anda rencanakan dan kerjakan.
Selalu mencoba mengelola waktu Anda. Ketika tidak sedang melakukan apapun, temukan sesuatu. Lakukan hal-hal yang ada sukai. Jika Anda suka menghasilkan pendapatan, pikirkan kemajuan dan langkah yang perlu diambil untuk menjadi lebih sukses.
Pikirkan strategi baru dimana Anda bisa menerapkannya dalam bisnis Anda. Pikirkan produk yang bisa Anda jual. Pikirkan produk baru yang akan diluncurkan. Mencoba mendapatkan review atas produk untuk memastikan Anda menghasilkan produk dengan kualitas yang baik.
Jika Anda tidak memiliki bisnis dan ingin memilikinya. Jangan hentikan pikiran itu. Anda harus mengambil tindakan. Anda harus tahu apa yang harus dilakukan. Anda harus tahu dimana memulai usaha Anda.
Lakukan riset. Cara terbaik untuk memulai riset adalah online, dari internet. Hanya dengan mengunjungi Google.com dan memasukkan keyword: membuka bisnis, memulai bisnis, bagaimana membuka bisnis. Internet akan memberikan Anda banyak hal terkait dengan membuka bisnis. Anda akan mendapatkan banyak informasi dan mengambil langkah menuju tujuan Anda.
Ini adalah salah satu cara bagaimana Anda bisa menghemat waktu dan melakukan sesuatu yang baik untuk diri Anda.


Sumber: www. articlebase.com

MENGELOLA WAKTU ANDA UNTUK EFEKTIFITAS BISNIS

Kategori : Sumber Daya Manusia



Anda memulainya dengan mengidentifikasi sejumlah cara yang bisa meningkatkan profit dengan menggunakan waktu Anda, kemudian menggunakan dua cara, dan selanjutnya tiga cara. Ini adalah daftar prioritas waktu Anda yang mendasari perencanaan waktu Anda di setiap minggu dalam satu tahun.


Fokus diperlukan dalam manajemen waktu dan semakin sedikit prioritas yang menjadi fokus Anda, maka Anda akan semakin produktif. Ini penting untuk membatasi jumlah sasaran waktu yang stratejik yang Anda miliki setiap minggunya.


Terlepas seberapa keras kita berusaha untuk teratur, hanya ada 24 jam dalam sehari. Kita tidak memiliki kontrol dari waktu ke waktu, kita hanya bisa mengendalikan diri kita sendiri dan apa yang kita lakukan dengan waktu yang kita miliki. Meskipun Anda memiliki sepuluh tujuan dalam satu tahun, Anda bisa fokus tidak lebih dari satu atau dua sasaran ditiap minggunya.


Tempat yang tepat untuk memulainya adalah dengan menghilangkan waktu yang percuma untuk keperluan pribadi . Dalam satu minggu, tentukan sasaran dimana Anda tidak akan melakukan telepon pribadi. Dalam satu hari perhatikan perilaku yang berperan dalam keberhasilan manajemen waktu.


Banyak dari kita yang memboroskan waktu, dimana sesungguhnya kita bisa menggunakan waktu untuk lebih produktif. Apa yang mencuri waktu Anda? apakah Anda menghabiskan waktu terlalu banyak untuk browsing, membaca email atau membuat janji personal?


Interupsi yang terus-menerus bisa merusak manajemen waktu yang efektif. Satu cara untuk menghindari interupsi adalah dengan memperjelas saat pintu Anda tertutup, Anda tidak bisa diganggu. Lainnya dengan mengadakan meeting secara teratur dengan orang-orang yang paling sering berinteraksi dengan Anda.


Selanjutnya, tanyakan pada diri Anda jika Anda terlalu banyak menghabiskan waktu dengan terlalu banyak bicara, atau tidak memulai jadwal Anda terlebih dahulu? Apakah Anda meloncat dari satu tugas ke tugas yang lain hanya karena pekerjaan Anda menggunung?


Sekarang Anda harus melacak aktivitas Anda sehingga Anda bisa membentuk gambaran yang akurat atas apa yang sebenarnya Anda lakukan. Mulailah dengan membuat rencana mingguan dengan waktu yang detil, yang bisa Anda rubah setiap hari sampai Anda mendapatkan rencana pribdi seperti yang diinginkan.


Kecuali saat yang kritis, coba untuk memastikan isu harian, jangan memaksakan prioritas waktu strategis Anda dikeluarkan dari jadwal personal. Anda bisa melakukannya, Anda layak dan ini akan mengurangi stress Anda.


Court mengajarkan bagaimana seseorang mengembangkan peluang bisnis dan mendapatkan hasil terbaik


Oleh: Court Tuttle


Sumber: http://www.leadershiparticles.net

Jumat, 27 Mei 2011

TEKNIK MENGELOLA WAKTU YANG HARUS DIKETAHUI

Kategori : Sumber Daya Manusia



Berhenti membuang waktu


Luangkan waktu beberapa hari untuk melacak waktu Anda. Buatlah catatan kecil yang bisa dibawa kemana-mana dan setelah Anda menyelesaikan tugas dalam satu hari tersebut, catat berapa banyak waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing tugas. Diakhir hari, kembali ke jadwal dan lihat dimana Anda menggunakan sebagian besar waktu Anda. Coba putuskan jika ada cara untuk memperpendek waktu yang diperlukan untuk beberapa aktivitas Anda. Mungkin Anda menghabiskan waktu terlalu banyak menonton TV atau browsing Internet.


Hilangkan Pemborosan 


Sekarang Anda tahu dimana waktu Anda paling banyak dialokasikan dan hilangkan atau potong kebiasaan yang tidak diperlukan dalam sehari-hari. Mungkin Anda menghabiskan nonton TV di pagi hari dari pukul 6:00 dan lagi pada pukul 11. Hilangkan satu atau dua tontonan dan akan bisa menambahkan satu jam dalam hari Anda. Saat kerja mungkin Anda ngobrol dengan rekan selama 45 menit sehari. Potong waktu ngobrol ini dan gunakan dengan lebih konstruktif. Dengan menemukan perilaku yang melebihi waktu dan memotongnya secara efektif, Anda akan mendapatkan rata-rata 2 jam sehari untuk tujuan yang lebih penting.


Rencanakan Hari Anda


Teknik manajemen waktu yang penting adalah mengembangkan rencana yang aktual untuk hari Anda. Gunakan beberapa planner harian yang tersedia di toko alat tulis dan perlengkapan kantor. Carilah planner harian yang memerinci masing-masing hari ke dalam jam. Rencanakan masing-masing hari dengan jam demi jam dan jadikan pegangan! Jika Anda berencana menggunakan waktu 1 jam untuk mengecek e-mail dalam satu hari kemudian berhenti setelah 1 jam. Jangan biarkan diri Anda melebihi waktu 1 jam dari waktu yang sudah ditetapkan. Anda harus patuh dengan rencana waktu harian karena Anda menemukan tugas yang berbeda yang memerlukan waktu yang lebih banyak atau sedikit untuk diselesaikan.
Berikan waktu pada diri Anda beberapa minggu untuk membiasakan rutinitas waktu.


Prioritas


Ketika menentukan jadwal harian Anda, pastikan untuk menentukan tugas terpenting dalam planner Anda sebelum tugas yang kurang penting. Ini adalah salah satu teknik manajemen waktu yang paling penting. Jangan pelit waktu untuk masing-masing tugas yang penting. Jika memungkinkan letakkan tugas-tugas ini diurutan pertama untuk diselesaikan. Dengan menyelesaikan tugas terpenting terlebih dahulu Anda merasa lega karena sudah terselesaikan dan menjadi lebih termotivasi untuk menyelesaikan sisa tugas Anda.


Oleh: Victor Ghebre


Sumber: www.settinggoals101.com 

MANAJEMEN WAKTU MEMBUTUHKAN DISIPLIN DIRI

Kategori : Sumber Daya Manusia


Disamping membuat daftar "to do" dan menggunakannya sebagai panduan untuk bisnis Anda, Anda harus bisa melakukan manajemen waktu dengan lebih baik secara keseluruhan. Yang berarti Anda harus belajar jadwal apa yang terbaik untuk Anda dan bisnis, bagaimana menetapkan tujuan dan mematuhinya, dan bagaimana memprioritaskan tujuan-tujan tersebut.
Hal ini muncul saat Anda bekerja di rumah dimana teman, tetangga, bahkan keluarga berpendapat Anda bisa melakukan apa saja, bertelpon, berkunjung atau sekedar mengobrol karena ada di rumah. Anda harus segera menghilangkan pemikiran tersebut dan membuka hal-hal lain untuk daftar Anda.


Jadwal Kerja Anda
Mungkin ini adalah salah satu pandangan dan aspek yang paling penting dalam menjalankan bisnis Anda. Jika pelanggan tidak menetapkan waktu untuk Anda berdasarkan jadwal mereka, Anda bisa membuat jadwal yang memaksimalkan produktivitas Anda karena sesuai dengan kepribadian dan gaya hidup Anda. Ada banyak pengusaha yang menggunakan fleksibilitas usaha rumahan untuk mengelola waktu mereka yang tidak terpaku pada standar waktu pukul 9 sampai pukul 5.
Ada banyak pengusaha yang lebih memilih jam kerja standar. Ini tergantung pada bagaimana Anda mengelola rutinitas dan apakah Anda bisa melakukan banyak hal dengan jadwal kerja yang berbeda.


Jadwal Standar
Jika Anda berada disisi konservatif dan mencoba berbisnis dengan pihak lain lain yang mungkin berada dalam jadwal ini, maka Anda akan menjadwalkan hari Anda sehingga Anda bisa bekerja pada pukul 8 atau 9 pagi dan berhenti setelah 8 jam atau lebih. Anda bisa melakukan ini selama lima hari dalam satu minggu dan dengan cara ini Anda bisa menikmati akhir pekan.
Kuncinya adalah memiliki area yang terpisah di rumahsebagai kantor yang menandai Anda saat bekerja dan saat Anda menggunakan waktu Anda pribadi. Jika Anda tidak memiliki batasan ini, akan akan dihadapka pada orang-orang yang mencoba mengambil keuntungan bahwa Anda tidak seorangpun yang mengawasi Anda kecuali diri Anda sendiri. Perjelas saat Anda berada di kantor - Anda sedang bekerja dan tidak boleh diganggu. Miliki dua jalur telepon dan jangan menjawab telepon rumah saat bekerja. Ini semua adalah hal yang umum, tapi banyak orang yang membuang waktunya karena tidak menjelaskan hal ini pada pasangan atau anak-anaknya.


Jadwal yang Fleksibel
Salah satu kunci penting bagi orang yang bekerja di rumah dan memiliki bisnis online Andalah menyadari bahwa ketangkasan adalah kemampuan mereka untuk membuat jadwal yang fleksibel. Jika Anda benci bangun pagi, Anda bisa bekerja kemudian selama Anda membuat hari Anda untuk bekerja.
Jika Anda lebih suka bekerja di akhir pekan dan berbelanja di hari biasa, Anda bisa menghemat waktu pribadi Anda pada tugas rumah serta menjadwalkan waktu kerja Anda dengan cerdas. Jika Anda harus menjalankan bisnis tertentu di hari kerja Anda, seperti kantor pos atau bank, maka Anda maka Anda akan mulai tahu saat terbaik melakukannya. Semakin sedikit waktu yang Anda gunakan, semakin banyak waktu yang Anda gunakan untuk bekerja dan menghasilkan uang.
Jangan lupa bahwa jam yang Anda tetapkan dijalankan dengan baik, jika Anda suka bangun bagi. Anda bisa menset alarm Anda seolah-olah Anda pergi ke kantor secara teratur.
Ada beberapa orang yang bekerja sebagai freelancer di tengah malam dan pada jam-jam yang lebih nyaman bagi mereka. Di tengah malam tidak ada gangguan dan kemungkinan terbebas dari gangguan, kebisingan adalah hal yang dibutuhkan bagi programer, penulis, dsb.
Jika seharian Anda sibuk mengasuh anak, Anda bisa menjadwalkan istirahat saat pasangan datang dan bangun lebih pagi untuk menyelesaikan pekerjaan Anda dengan tenang. Anda menghemat uang untuk mengasuh anak tapi masih bisa menjadwalkan waktu untuk bekerja dari rumah. Bagi sebagian orang hal ini tidak menyenangkan, tapi ada sejumlah pengusaha yang mendapatkan ide di malam yang tenang untuk bekerja.
Terakhir, jika Anda memperkerjakan pegawai kontrak di luar wilayah Anda, karena biaya yang lebih murah, Anda perlu membuat jadwal yang memungkinkan Anda menghubungi mereka saat jam kerja. Karena biaya gaji yang lebih rendah, harga yang harus Anda bayar dari jadwal kerja harus memungkinkan untuk menghubungi mereka secara langsung saat mereka ada. Jika tidak, Anda bisa bekerja melalui email dan adanya perbedaan waktu menjadi sangat tidak efektif.


Oleh: Dwayne Garrett

5 CIRI YANG TIDAK BISA DIAJARKAN DI LAYANAN PELANGGAN

Kategori : Pelayanan Pelanggan


Ada beberapa karakter atau ciri yang tidak bisa diajarkan di Layanan Pelanggan.
Jika kita bisa, kita bisa melakukannya karena akan membuat keadaan menjadi lebih baik, bukan hanya Layanan Pelanggan. Tapi kita tidak bisa melakukannya, karena itu kami bekerja dengan orang-orang yang kami yakini memiliki ciri-ciri ini.
Berikut 5 ciri yang tidak bisa Anda ajarkan:
1. Antusiasme.
Kami melihatnya, merasakannya, dan berharap setiap orang memilikinya. Tapi tidak semua orang memilikinya. Seringkali tercermin di wajah mereka saat mengajukan permintaan dan harus menampakkan wajah cemberut “tunggu sebentar” yang tidak melakukan apapun untuk membantu kita percaya bahwa kita memerlukan Servis yang sangat kita harapkan  lebih baik daripada yang ditunjukkan oleh Tn atau Nn. Cemberut.
Antusiasme itu menular dan menyenangkan.  Orang dengan antusiasme ada dimana-mana, siap dan bersedia melakukan apapun untuk memastikan kita memiliki layanan pelanggan yang menggagumkan. Ini dicerminkan dengan kebanggan saat mereka melakukan pekerjaannya dengan baik, perhatian yang diberikan untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar dan penyampaian  “Adakah yang bisa saya lakukan Tn. Atau Ny. Pelanggan?”
Orang dengan antusiasme hampir punah saat ini. Korban dari layanan pelanggan yang “lebih cepat, lebih banyak, dan lebih murah”.
Apakah Anda mencontohkan “Lebih cepat, lebih banyak, lebih murah” atau Anda mencoba menumbuhkan Antusiasme Layanan Pelanggan?
2. Kebahagiaan.
Perasaan senang. Saya menjadi yakin jika terkadang kebahagiaan disalahartikan dengan kata Pencerahan. Saya ingin bertanya pada Anda. Pernahkah Anda bertemu seseorang yang bahagia? Benar-benar bahagia?, kapan? Menurut Anda darimana asal “Happy hour”? Poinnya adalah ketika orang merasa bahagia, akan mengarah juga ke akhir dari kebahagiaan, atau keadaan tidak bahagia. Dengan kata lain, ada batasan.
Saya kira tidak ada batasan  Pencerahan. Meski Anda berpikir demikiann, ini bukan sesuatu yang bisa Anda ajarkan. Anda bisa merasakannya. Anda bisa melihatnya ketika orang lain benar-benar merasakannya. Anda tidak bisa mengajarkan seseorang untuk Bahagia atau mengalami Pencerahan. Mereka menemukannya dari dalam diri mereka sendiri.
3. Komitmen.
Perasaan yang dimiliki seseorang ketika memutuskan untuk melakukan sesuatu tidak peduli dengan biaya atau perjalanan yang harus dilakukan. Kemampuan untuk melihatnya hingga akhir. Orang yang memiliki komitmen tidak mudah goyah. Mereka selalu selangkah lebih maju dibanding yang lainnya, fokus pada penghargaan, tujuan, dan akhir.
Mereka  mengalami cobaan dan kesengsaraan  dan ketika Anda menanyakannya, mereka mengangkat bahu dan mengatakan hal seperti “Begitulah kami mengerjakannya” atau “Ini perlu dikerjakan”. Mereka memiliki sedikit kepedulian terhadap ide-ide orang lain yang tidak bisa melihat dunia dari sudut pandangnya. Mereka mengangkat bahu dan mengatakan “Ini harus diselesaikan, dan sayalah orang yang akan melakukannya.” Anda tidak bisa mengajarkan hal tersebut.
4. Keyakinan.
Ide-ide yang sepenuhnya dirasakan seseorang, yang berulangkali terjadi di dalam diri mereka dan mengatakan mereka di jalur yang tepat. Mereka tidak membutuhkan keyakinan Anda, dan membiarkan Anda memiliki apa yang Anda yakini.
Sesaat setelah ada diantara kelompok, maka setiap orang dalam kelompok akan merasakannya. Dentuman drum yang dirasakan dan dimainkan oleh semua orang. Ini membawa kekuatan alami bagi orang yang  tidak tergoyahkan. Saat semua merasa ragu, Keyakinanlah yang membantu melaluinya.
Saya pernah mengalami keyakinan dan kehilangan keyakinan dan saya bisa katakan pada Anda saat kehilangan keyakinan, secara literal bisa merusak jiwa. Pada saat inilah seseorang harus menemukan percikan kecil, yang membakar dan memulai  api baru. Anda tidak bisa mengajarkan hal tersebut.
5. Perilaku.
Diantara semua hal, saya ingin memilki kemampuan mengajar Perilaku. Anda bisa menunjuk seseorang dengan perilaku tertentu dan mengatakan “Dia memiliki perilaku yang luar biasa, Anda bisa melakukannya dengan baik jika bisa menirunya” dan orang akan mengatakan  “Oh, begitu. Tidak masalah.  Perilaku disesuaikan hingga maksimum. Terima kasih.” Dan jadilah.
Atau mengatakan seperti ini “Pelajari buku ini, baca bab 3 dan 4, jawab pertanyaan di akhir bab dan Anda akan mendapatkan perilaku yang dibutuhkan dalam hidup.” Tepat. Dunia akan menjadi tempat yang lebih menarik jika Perilaku kita tertata dan bekerja sama mencapai sasaran.
“Bayangkan,” seperti yang dikatakan seseorang. Anda tidak bisa mengajar perilaku di Layanan Pelanggan.
Jika Anda berupaya mengajarkan salah satu dari ciri ini pada karyawan Anda dengan harapan mereka akan menjadi Customer Service Profesional, lupakan.
Konsentrasi pada menemukan orang-orang yang memiliki ciri tersebut.
Bantu mereka menumbuhkan Antusiasme, Kebahagiaan, Komitmen, Keyakinan dan Perilaku. Anda akan merasa lebih bahagia dengan hasilnya. (Atau mendapatkan pencerahan).
Artikel ini ditulis dengan harapan Anda bisa melakukan sesuatu dengan pemikiran dan ide yang dihadirkan disini. Ambil tindakan dan jadilah berbeda.

Penulis: 
Leonard Buchholz adalah seorang Certified Trainer, Pembicara dan Penulis. Seminar dengan topik seperti Layanan Pelanggan, Manajemen dan Komunikasi.  Dikenal dengan seminar “High Touch”,  dimana peserta segera menentukan 3 sasaran dan pembelajaran jangka panjang. Leonard adalah keynote speaker yang dinamis yang mampu menjalankan acara dengan antusiasme dan karisma.
Sumber: www.customerservicemanager.com

7 PERTANYAAN SULIT LAYANAN PELANGGAN

Kategori : Pelayanan Pelanggan


Menjawab pertanyaan sulit adalah hal termudah untuk mendapatkan perhatian pada pekerjaan Anda. Bisa saja ini hal yang baik, jika Anda melakukannya dengan baik, dan mungkin saja buruk jika Anda tidak melakukannya dengan baik. Jika Anda ingin mengasah keterampilan menjawab pertanyaan sulit, mulai dari sini.
1. "Mengapa Anda tidak memiliki stok?" 
Ini adalah pertanyaan menuduh, karena Anda sebagai obyek dan Anda tidak memilikinya di stok. Pertanyaan ini bisa ditangani dengan menggunakan teknik future present past. Jawabannya bisa seperti berikut ini:
"Tn. Pelanggan sudah menjadi tanggung-jawab saya untuk memastikan order Anda ditangani tepat waktu.  Tapi saat ini suku cadang yang dibutuhkan untuk memperbaiki widget Anda tidak tersedia. Meski sebelumnya kami memenuhi apa yang Anda butuhkan, tapi kali ini kami gagal memenuhinya. Ini yang bisa saya lakukan. Saya akan mengirimkan suku cadang tersebut ke alamat Anda dengan prioritas pengiriman kilat dan memberikan diskon untuk order selanjutnya. Bagaimana menurut Anda?"
Di sini saya memindahkan jawaban pertanyaan yang berbasis "Anda" dan mengarahkan "apa" yang bisa saya lakukan terhadap situasi ini.


2. "Mengapa Anda atau perusahaan tidak mengatakan pada saya?" Hampir setiap kali saya mendengar ini sebagai akibat karena karyawan yang tidak ditraining dengan baik, tidak mengikuti prosedur atau tidak mematuhinya. Akar dari pertanyaan ini adalah sekarang orang tidak mempercayai Anda dan perusahaan, dan mencari kepastian atau alasan terkait dengan kepercayaan tersebut. 
Jawaban Anda bisa jadi seperti ini. "Tn. Pelanggan, kami tidak ingin hubungan kerjasama kita berakhir disini. Ini sudah tanggung-jawab saya untuk mengupayakan perbaikan dan mendapatkan kepercayaan Anda. Saya sendiri yang akan menangani permintaan Anda dimasa datang sampai kita menyelesaikan ini semua. Apakah ini bisa Anda terima?" Di sini teknik future present past dibalik.
Jangan menjadi defensif. Lihat, jika mereka kesal karena Anda tidak menginformasikan sesuatu pada mereka, Anda mempertahankan sesuatu yang membuang waktu mereka dan menunjukkan bahwa Anda ingin menutupi kekurangan Anda daripada memperbaiki hubungan.


3. "Mengapa terakhir saya ke sini saya membayar lebih murah?" 
Saya tidak suka mendengar hal ini dan menuliskannya di sini. Kita semua tahu ada berbagai alasan yang menyebabkan perubahan harga. Namun, jika dikatakan ada kenaikan sebesar 20% di minggu lalu, Anda mungkin memiliki "beberapa" penjelasan.
Jawaban Anda bisa seperti ini. "Tn. Pelanggan, ada perbedaan harga dari kunjungan Anda saat ini dan sebelumnya. Bisakah saya melihat file, rekaman dan kwitansi Anda (apapun yang Anda gunakan sebagai acauan)? Berikut yang bisa saya lakukan. Kami akan mengkredit akun Anda atas selisih dari kenaikan ini, namun, harap dipahami kenaikan di masa datang akan terjadi dari waktu ke waktu karena adanya perubahan biaya kami. Adil bukan?"
Bukan hal yang mudah bagi saya untuk membicarakan hal ini, tapi setelah beberapa kali melakukannya, saya merasa dengan memiliki skrip akan menjadi skrip kecil akan lebih baik daripada menggantungnya kan? Setuju?


4. "Bisakah saya mendapatkan refund untuk item ini?" 
Pertanyaan lainnya mengenai dana. Bukan hal yang sulit untuk barang yang baru dibeli. Akan lebih sulit jika barang sudah tidak diproduksi, dibeli 6 bulan atau setahun yang lalu, atau yang lebih buruk, tidak bisa dikembalikan ke stok dan tidak bisa dikembalikan untuk RFC (Return For Credit).
Ada satu aturan yang harus Anda ikuti. Jika refund diakibatkan karena pelanggan, BERIKAN PADA MEREKA!
Jangan mempersulit proses refund dan menyerahkan koin kembalian dengan komentar sinis seperti "Terima kasih atas bisnis Anda" ( Saya sendiri pernah menyaksikannya di ritel). Atau yang lebih buruk MENYALAHKAN PELANGGAN karena meminta refund. Saya juga pernah menyaksikan di dealer.
Jika Anda tahu bahwa item tersebut tidak bisa dikembalikan untuk RFC atau waktu yang panjang setelah pembelian, tawarkan kompromi.
Bisa dikatakan seperti ini, "Tn. Pelanggan, suku cadang /produk/jasa ini dibelinya sudah cukup lama. Yang saya usulkan adalah saya bisa menawarkan kredit 50% untuk suku cadang/produk/jasa yang dibeli hari ini atau saya tawarkan kredit 50% untuk pembelian yang akan datang. Mana yang Anda sukai?" Memberikan alternatif adalah terbaik untuk menunjukkan pada mereka bahwa Anda peduli dan bersedia membantu, tapi tidak mengambil keuntungan darinya.


5. "Terakhir kali saya ke sini Anda bisa membantu saya! Kenapa kali ini Anda tidak bisa melakukannya?" 
Ini adalah pernyataan yang tidak suka saya dengar. Artinya sesuatu terjadi pada saat kunjungan berikutnya dan seseorang sudah mengabaikan kebijakan, prosedur atau proses untuk memperlancar atau memudahkan situasi yang terjadi.
Yang  lebih buruk, mungkin Anda pernah melatih pelanggan Anda untuk mengharapkan produk atau jasa tambahan setiap kali mereka datang dan membawa contoh yang bisa ditiru jika Anda belum mengikuti langkah-langkah berikut. Dalam hukum, hak tertinggi adalah hal yang terpenting.
Anda harus menjelaskan dengan baik pada pelanggan "Apa" yang Anda lakukan dan "Mengapa" melakukannya. Anda harus Mendokumentasikan dengan baik jasa atau produk yang Anda sediakan. Dokumentasi mengalahkan Pembicaraan setiap saat. Pastikan kata "kebaikan" tidak digunakan. Sesekali lakukan "kebaikan" dan ini akan membuat Anda lebih baik.
Dalam layanan pelanggan, kami tidak melakukan "kebaikan". Kami menyediakan produk, jasa, atau pengalaman dalam hal harga. Tidak ada kebaikan hati. Anda bisa menangani permintaan tersebut atau tidak. Layanan pelanggan yang baik tidak menangani permintaan.


6. "Anda yang bilang masalah/produk sudah diperbaiki!" 
Ya, ini memang terjadi. Tapi tidak dilakukan dengan baik. Dalam bisnis mobil, ini disebut dengan 'comeback'.
Jenis pernyataan dari pelanggan ini biasanya pernyataan kekesalan, kemarahan dan ketakutan. Anda mengatakan akan memperbaikinya dan kenyataannya tidak demikian. Ini menjadi salah satu waktu saat tidak menjadi minat terbaik Anda untuk mempertahankannya.
Kenali dan buat ganti rugi. "Tn. Pelanggan, kami sudah mengecewakan Anda. Sudah menjadi tanggung jawab saya untuk memperbaiki/menggantinya/dsb dan menginformasikan pada Anda secepatnya. Inilah yang akan saya lakukan. Saya akan memesan suku cadang/produk baru dsb atau memberikan jasa baru dan menyampaikannya/memperbaiki/menyerahkannya pada Anda pada saat mendekati jam kerja kami selesai hari ini/besok. Selain itu saya yang berwenang menangani persewaan/penggantian dsb untuk memenuhi apa yang Anda butuhkan dengan cepat. Bagaimana menurut Anda?"
Perhatikan saya tidak berbelit-belit dalam meminta ma'af. Saya mengatakan "kamu yang menjatuhkan bola." Anda bisa menggunakannya selama Anda memahami pelanggan dan situasi yang terjadi. Sesungguhnya yang mereka harapkan adalah Anda yang menangani permintaan mereka. Bukan penjelasan yang berbelit-belit.


7. "Anda bilang akan menghubungi saya jika perbaikan/servis sudah selesai!" 
Hal terburuk yang pernah Anda dengar sebagai  Customer Service Professional. Satu hal yang tidak bisa Anda lakukan adalah FOLLOW UP!
Anda bisa melakukan segala sesuatunya dengan benar, mulai dari sapaan hingga pengiriman ke klien. Jika Anda tidak melakukan tindak lanjut atas apa yang menjadi tanggung jawab Anda, semua yang sudah Anda lakukan tidak akan membuat mereka mempercayai Anda lagi dan akan meninggalkan Anda.
Setiap kali ada pelanggan ke kantor saya yang tidak mendapatkan tindak lanjut atas sesuatu yang sangat penting bagi mereka, situasi berubah menjadi buruk. Saya katakan buruk karena diperlukan biaya 2 atau 3 kali lebih banyak untuk memperbaiki situasi yang terjadi daripada jika ditangani dengan benar. Mungkin yang terbaik adalah mengaku pada pelanggan bahwa Anda dan staf tidak kompeten. Ini yang terbaik! Hal terburuk yang Anda lakukan adalah membiarkan mereka percaya bahwa Anda Tidak Peduli!
Mungkin akan terdengar seperti ini. "Tn. Pelanggan, saya tidak akan memotong kata-kata di sini. Kami tidak menyelesaikan transaksi ini. Inilah yang akan kita lakukan. Saya akan meng-kredit transaksi ini dan saya harap Anda mempertimbangkan untuk menggunakan kami kembali. Saya yakin kita bisa memenuhi kewajiban kami pada Anda sebagai pelanggan kami dan mendapatkan kembali kepercayaan Anda."
Pada situasi-situasi seperti itu, Anda ingin mengetahui kekecewaan pelanggan, tetap tenang, menyingkirkan emosi, berhadapan dengan fakta, menentukan tindakan yang akan Anda lakukan, menawarkan solusi, meminta persetujuan, memastikan hasil.
Di atas tadi adalah 7 pertanyaan tersulit beserta kemungkinan-kemungkinan responnya. Cobalah untuk memodifikasi agar sesuai dengan situasi yang Anda hadapi atau tuliskan dalam skrip Anda. Bagi para manajer, mungkin Anda bisa membahas dan mempelajari 10 pertanyaan teratas dan mempraktekkan beberapa jawaban. Ini adalah cara yang mudah untuk melakukan in house training.
Hal terpenting adalah dengan memiliki verbage pada tempatnya dan keinginan yang tulus untuk memberikan layanan pelanggan profesional.



Penulis: 
Leonard Buchholz menggadakan seminar di bidang Customer Service, Sikap and Ketrampilan dan Manajemen. Dia juga memberikan pelatihan dan konsultasi di bidang Layanan Pelanggan.


Sumber: www.customerservicemanager.com

BAGAMANA MENGATASI KELUHAN PELANGGAN

Kategori : Pelayanan Pelanggan


Langkah mudah yang bisa Anda ikuti ketika hal–hal tidak sesuai dengan rencana.
Lima belas tahun yang lalu saya ada keluhan pada sebuah restoran Italia terkemuka di Minneapolis. Saya masih ingat betapa buruknya respon karyawan terhadap keluhan saya. Nyatanya, saya menggunakannya pada seminar layanan pelanggan. Hal ini menunjukkan kekuatan yang harus kita berikan pada pelanggan untuk mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan.
Berikut adalah beberapa aturan yang saya ajarkan di seminar untuk membantu menangani keluhan pelanggan. Jika Anda dan staf Anda mengikuti aturan ini, Anda bisa mengubah pelanggan yang tidak happy menjadi pelanggan yang loyal pada bisnis Anda.


1. Mendengarkan dengan baik.
Berikan perhatian Anda secara penuh. Jangan mengerjakan hal lain. Jangan 'separo mendengarkan'. Tuliskan apa yang mereka katakan pada Anda dan dapatkan hal-hal yang spesifik. Pastikan Anda memahaminya. Hanya fokus pada mereka.


2. Biarkan mereka berbicara.
Jangan menyela. Jangan menjelaskan, mempertahankan diri, atau memberikan penilaian. Mereka tidak peduli dengan terjadi masalah dan mereka tidak menginginkan cerita versi Anda. Mereka marah dan ingin melampiaskannya, jadi biarkan demikian.


3. Meminta ma'af dengan tulus.
Ini sulit dilakukan terlebih jika Anda bukan yang menyebabkan masalah. Jika dalam situasi ini Anda meminta ma'af, Anda tidak dipersalahkan karena telah menyebabkan masalah. Anda meminta ma'af  karena pelanggan mengalami hal yang tidak menyenangkan. Posisikan diri Anda pada posisi mereka. Bersikap tulus.


4. Tanyakan pada mereka bagaimana Anda bisa memperbaikinya. Dan lakukan dengan lebih.
Terlalu banyak karyawan yang tidak menangapi baik keluhan atau generik, stok respon, seperti mengeluarkan uang untuk membayar tagihan. Tapi resiko tersebut membuat pelanggan lebih kesal jika itu bukan yang mereka inginkan. Nyatanya, mungkin Anda membuat orang lain tersinggung dengan menawarkan diskon.
Cara yang lebih baik adalah menanyakan apa yang mereka inginkan. Anda bersikap genuine dan sopan. Banyak orang yang tidak menginginkan banyak hal. Biasanya mereka hanya ingin, misalnya, jika mereka minta makanan gratis, respon Anda bisa jadi "Tn. Smith, tentu malam ini Anda makan malam di rumah. Tapi saya ingin mentraktir Anda dan keluarkan makan malam jika suatu saat Anda bergabung dengan kami. Apakah Anda keberatan?"


5. Meyakinkan mereka Anda akan memperbaiki masalah.
Karena Anda sudah mendengarkan dan memahami keluhan mereka, Anda mengerti mengapa mereka begitu kesal. Ambil langkah berikutnya dan yakinkan mereka bahwa Anda akan mengambil tindakan pencegahan agar tidak terulang kembali. Jika tidak, mengapa mereka harus kembali lagi? (Namun, Anda juga harus memperbaiki masalah tersebut.)


6.  Berterima kasih pada mereka.
Tanpa feedback langsung dari pelanggan, kita tidak tahu apa yang bisa kita berikan pada pelanggan. Saat mereka mengatakan bahwa kita gagal mereka memberikan informasi yang berharga bagaimana kita bisa meningkatkan bisnis kita. Mereka mengatakan pada kita apa yang perlu dilakukan agar pelanggan kembali lagi. Jadi, berterimakasihlah atas bantuan mereka. Sangat jarang menemukan pelanggan yang bersedia meluangkan waktu dan upayanya untuk memberikan feedback.  Berterima kasih pada mereka akan membuat mereka akan selalu kembali pada Anda.


Jika karyawan Anda menangani setiap keluhan pelanggan dengan menggunakan langkah-langkah ini, akan lebih banyak pelanggan yang kembali pada Anda. Anda akan memiliki bisnis yang lebih sehat karena keadaannya yang membaik. Pelanggan yang loyal adalah dasar dari usaha yang sehat dan bertahan lama.



Penulis: 
Kevin Stirtz membantu perusahaan meningkatkan pendapatan dan profit dengan meningkatkan loyalitas pelanggan.


Sumber: http://www.StirtzGroup.com.