Sabtu, 28 Mei 2011

BAGAMANA MEMPERKUAT FAKTOR KEPERCAYAAN DALAM BISNIS?

Kategori : Sumber Daya Manusia



Faktor kepercayaan menjadi sangat penting dalam iklim bisnis saat ini. Yang memperburuk keadaan, korporat besar dan usaha kecil melanjutkan teknik lama, mencoba memenangkan klien baru. Namun, mereka harus mencoba untuk menghadapi masalah dengan menggunakan hati dengan memelihara teknik membangun kepercayan yang paling efektif terdengar konsumen dan prospek baru.


Klien dan prospek mencari kepercayaan dalam hubungan bisnis mereka, tapi membangun kepercyaan dan kredibilitas tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Untuk memperkuat kepercayaan, dibutuhkan resiko untuk terbuka dengan klien dan prospek. Ini memungkinkan mereka untuk menerima Anda sebagai seseorang yang utuh – seseorang dengan kelebihan dan kekurangan yang ada saat mengembangkan hubungan. Ketika kepercayan berimbal-balik, Anda akan menemukan bahwa keyakinan Anda dengan pihak lain dihargai dengan dukungan dan dorongan mereka atas apa yang Anda lakukan untuk kelangsungan bisnis.


Apakah Kepercayaan?


Kepercayaan bisa didefinisikan sebagai keyakinan yang kuat atas kejujuran pihak lain dan tidak adanya kecurigaan atas motif atau praktek yang dilakukan. Konsep kepercayaan dalam bisnis adalah sederhana: Membangun keyakinan individu dalam diri Anda dan menghilangkan ketakutan saat menjalankan prinsip.


Menghilangkan Ketakutan


Menghilangkan ketakutan, yang membatasi kemampuan Anda untuk berhubungan dengan pihak lain. Hilangkan konstrain perilaku yang bisa membatasi perkembangan emosi dan profesional Anda. Takut penolakan, takut kegagalan, takut berhasil, takut dilukai, takut akan hal yang tidak jelas – adalah hambatan dalam mengembangkan dan menumbuhkan hubungan kepercayaan dengan klien. Hilangkan ketakutan Anda akan takut kehilangan prospek atau tidak memiliki jawaban yang benar. Buang semua ketakutan Anda saat menghadapi klien atau prospek.


Langkah penting lainnya dalam memperkuat kepercayaan adalah mengetahui siapa Anda dan nilai potensi klien Anda. Hubungan yang terjalin karena ini bisa saja memberikan dampak penjualan yang luar biasa. Orang tidak membeli dari sembarang orang. Mereka membeli dari orang yang mereka percayai. Penilaian dan kredibilitas yang Anda tetapkan dengan faktor kepercayaan akan terus digunakan dalam membangun keyakinan klien terhadap kemampuan Anda dalam memenuhi kebutuhan bisnisnya.


Kepercayaan memiliki komponen aktif dan pasif dalam hubungan bisnis. Kepercayaan akfif adalah keyakinan dalam kepemimpinan, ketelitian, dan kehandalan pihak lain, berdasarkan jejak rekam kinerja.


Kepercayaan pasif adalah tidak adanya kekhawatiran dan kecurigaan. Ketiadaan ini terkadang tidak disadari dan sering dianggap sebagai jaminan hubungan yang paling produktif.


Membangun Kepercayaan Dengan Kepedulian 


Jadi, bagaimana Anda membangun kepercayaan dengan klien ? Pertama, Anda harus peduli dengan mereka. Tentu saja, klien Anda akan peduli dengan pengetahuan, keahlian dan pencapaian. Namun, mereka lebih peduli dengan tingkat perhatian Anda pada mereka. Keberhasilan membangun kepercayaan dibangu dari empat tindakan :keterlibatanmendengarkanpenyusunan, dan komitmen. Faktor kepercayaan bisa jadi disadari saat kita memahami komponen-komponen kepercayaan ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.


Keterlibatan klien dan prospek terjadi saat Anda peduli dan tertarik dengan bisnis dan masalahnya. Memelihara kontak mata dan postur tubuh yang baik. Kontak mata yang baik berarti keterbukaan dan kejujuran. Dan bahasa tubuh Anda dan komunikasi non-verbal lainnya menunjukan sikap Anda pada mereka.


Mendengarkan dengan pengertian dan empati memungkinkan jika Anda memikirkan klien pertama kali. Biarkan klien bercerita. Letakkan diri Anda pada posisi mereka ketika mendengarkan bisnis, tujuan, visi, dan keinginannya. Tunjukkan persetujuan atau pemahaman dengan menganggukkan kepala dan tersenyum saat percakapan. Pisahkan proses mengumpulkan informasi dari proses penilaian. Tunda penilaian Anda dan fokus pada klien. Menyusun apa yang dikatakan oleh klien atau prospek adalah langkah ketiga dalam membangun kepercayaan. Pastikan Anda sudah membentuk pemahaman yang akurat atas masalah dan perhatiannya. Konfirmasikan apa yang Anda pikir Anda dengar dengan mengjukan pertanyaan buka-tutup seperti "Apa yang Anda maksudkan?" atau "Bantu saya untuk memahami masalah produksi yang penting yang Anda alami." Setelah Anda mengklarifikasi masalah, mulai susun menurut tingkat kepentingan. Dengan mengidentifikasi area dimana Anda bisa membantu klien, Anda menawarkan kejernihan pikirannya dan membangun kepercayaannya.


Komitmen adalah tindakan terakhir dalam mengembangkan faktor kepercayaan. Komunikasikan rencana tindakan dengan antusias untuk memecahkan masalah klien. Bantu klien melihat apa pencapaian hasil akhir. Dengan anggapan, apa yang sudah Anda katakan pada poin ini sangat penting, tapi apa yang Anda lakukan sekarang-bagaimana Anda berkomitmen- jauh lebih penting. Ingat ungkapan "Tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata." Tunjukkan Anda ingin bisnis klien berlangsung lama. Selesaikan tugas dan proyek berdasarkan anggaran dan tepat waktu. Kemudian tindak-lanjuti klien secara periodik untuk melihat bagaimana partnership Anda.


Dalam analisa akhir, kepercayaan bermula dari ditepatinya kata-kata kita. Jika kita mengatakan akan membantu klien, maka kita harus menghormati komitmen dengan membantunya. Hasil kepercayaan dari meletakkan minat klien terlebih dahulu, menjadi tergantung, terbuka dan memberikan informasi yang relevan. Tidak mungkin untuk melebih-lebihkan kekuatan faktor kepercyaan dalam kehidupan profesional kita. Sebenarnya, kepercayaan adalah dasar dari hubungan bisnis jangka panjang dan langgeng.




Oleh: Robert Moment


Sumber: www.howtostartyoursmallbusiness.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar