Minggu, 29 Mei 2011

MENCEGAH KARYAWAN MERUSAK BISNIS ANDA

Kategori : Sumber Daya Manusia


Anda tahu siapa mereka. Mereka tahu siapa mereka.
Anda tahu harus segera memecat mereka, tapi Anda tidak segera melakukannya dan tetap memperkerjakan mereka. ini terjadi dari bulan ke bulan, tahun demi tahun.
Di depan Anda mereka menggembar-gemborkan tujuan perusahaan. Ini kerja tim dan kita harus bekerja sama. Ini tentang kita dan perusahaan. Tapi mereka mengatakannya dengan senyum sinis dan Anda tahu dengan jelas, tapi Anda membiarkannya.
Anda mema"afkan mereka dan jauh didalam diri, Anda tahu ini hanyalah alasan belaka. Anda tetap mempertahankan mereka dengan merasionalkan pekerjaan mereka dan kemudian Anda harus mengganti mereka dan pergantian tersebut akan memperburuk keadaan.
Tentu saja dibalik pikiran Anda terbersit ketakutan mereka akan mengadukan Anda ke serikat buruh. Anda cukup yakin dengan hal ini dan Anda sudah mendengar rumor dimana perusahaan akan diserang dan bagaimana mereka mendapatkan titik kelemahan Anda. Intimidasi adalah bagian dari strategi mereka.
Ada hal yang lebih penting yang harus Anda perhatikan dalam rasionalisasi. Anda merasionalkan gejolak mereka sebagai antusiasme yang salah arah.
Anda biarkan mereka pergi karena karyawan tersebut adalah seorang ahli yang tahu kelemahan Anda. Mereka mungkin lebih banyak tahu tentang Anda dibandingkan diri Anda sendiri, tapi sayangnya mereka menggunakan pengetahuan ini untuk melawan Anda.
Mereka tahu bagaimana menarik perhatian Anda dan melawan setiap perubahan dalam status quo. Mereka akan melalui ini semua karena lebih mudah daripada mencari pekerjaan baru.
Tidak ada masalah jika ini terjadi antara Anda dengan karyawan. Tapi tidak ada perusahaan yang hidup dalam kekosongan.
Karyawan seperti ini akan meracuni lingkungan kerja di setiap kemungkinan. Bagi Anda ini hanyalah hal kecil, tapi bagi rekan kerja ini adalah serangakaian pengaruh negatif dan permainan moral. Mereka menunjuk kesalahan ke orang lain, tapi menjadi defensif dengan kesalahan mereka.
Masalah tidak berhenti disini. Tapi menyebar keseluruh perusahaan Anda serta vendor, klien, dan konsumen. Sebuah apel busuk dengan cepat merusak seluruh isi kotak.
Disamping itu, mengapa mereka harus peduli dengan perusahaan jika menguntungkan? Ini bukan perusahaan mereka.
Tapi mereka tidak melakukannya dengan sukarela. Tidak mudah mendapatkan bos seperti Anda yang membiarkan mereka tidak produktif dan tidak bisa diAndalkan. Bos yang baik seperti itu sulit didapat. Mereka tahu Anda bisa menyingkirkan mereka tapi mereka juga tahu Anda tidak sepenuhnya fokus pada perusahaan.
Apa yang harus dilakukan? Anda bisa mencoba menasehati atau merehabilatasi mereka. Anda bisa memberikan serangkaian review. Tapi nasehat tidak akan berpengaruh karena dibutuhkan waktu yang lama untuk mengembangkan kepribadian mereka dan penilaian yang buruk tidak akan merubahnya. Bagi mereka, penilaian buruk adalah tidak lebih dari selembar kertas.
Satu-satunya obat adalah menyingkirkan mereka .
Mungkin ini hal yang tidak ingin Anda dengar saat Anda berharap adanya trik manajemen yang membebaskan Anda dari situasi yang berbahaya ini. Karyawan memahami ini dan dengan baik. Bahkan mungkin jauh lebih baik daripada Anda.
Apa yang harus dilakukan? Pertama, check manual karyawan untuk melihat kebijakan dan prosedur apa saja yang diterapkan. Jika Anda tidak memiliki manual atau minimnya manual, maka Anda perlu mempertimbangkan pengukuran lainnya. Dan letakkan manual karyawan dalam daftar "to do" Anda.
Anda mulai mendokumentasikan alasan-alasan untuk memecat mereka karena inilah yang harus Anda lakukan. Ingatlah mereka tidak memiliki kebanggan diri sehingga Anda tidak perlu malu untuk memecat mereka.
Anda bisa "menyusun ulang" dan menghilangkan posisi mereka.
Anda yang memegang bola karena jika tidak karyawan yang akan melakukannya. Jika ini sudah terlalu sulit untuk disusun ulang, kurangi jam mereka. Jika mereka bekerja penuh, buatlah menjadi part time.
Tapi yang perlu diingat adalah karyawan yang buruk akan merusak moral . Dari sudut pAndang manajemen, ini hanyalah masalah kapan dan bagaimana Anda membiarkan mereka pergi.


Oleh: Jack D. Deal


Sumber: www.jddeal.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar